Rabu, 01 Juni 2016

TUGAS 2


Bab 4.              MANUSIA DAN CINTA KASIH
a.       PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta kasih dalam diri seorang Chairul Tanjung adalah bukan melulu soal hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan, namun mempunyai cakupan yang lebih luas, salah satunya adalah cinta kasih terhadap orang tua Chairul. Ketika Chairul baru berumur 33 tahun, Chairul menanyakan kepada ibunda dengan siapa akan berangkat naik haji, dan sang bunda menjawab “Tidak tahu”, seketika pun hati Chairul bingung, karna merasa kasihan tidak tahu harus berbuat apa. Apakah meminta orang lain untuk menemani sang bunda untuk naik haji, karena ia merasa di usia yang masih relative muda, yakni 33 tahun, dia belum siap untuk naik haji. Akhirnya dengan mempertimbangkan banyak hal, ia pun memutuskan untuk menemani sang bunda pergi naik haji. Melihat perlakuan Chairul terhadap sang bunda selama naik haji, yang begitu dekat dan penuh dengan cinta kasih, hingga seorang tokoh yang kebetulan ikut dalam rombongan haji itu memberikan penilaian yang sangat bagus untuk Chairul, Ibu Mien S. Uno, dari Biro Perusahaan yang menemani rombongan haji. Beliau mengungkapkan bahwa “Melihat beliau mengurus proses haji ibunya tahap demi tahap dan telaten membuat saya terharu. Dari mulai melempar Jumrah sampai tawaf, Pak Chairul terus memeluk ibunya, seperti sepasang kekasih, perhatiannya sangat luar biasa. Satu kesan yang langsung melekat waktu itu adalah beliau sangat berbakti kepada orang tuanya”. Itu adalah beberapa wujud cinta kasih dari seorang Chairul Tanjung.
b.      KASIH SAYANG
Chairul Tanjung merupakan sosok yang penuh cinta dan kasih sayang. Baik itu terhadap istrinya Anita Ratnasari maupun kedua anaknya, Putri Indahsari dan Rahmat Dwiputra. Bagi Cairul, cinta dan kasih sayang itu bukan sekedar kita berkumpul atau bercerita satu sama lain antar anggota keluarga. Namun bagaimana kita bisa mengajarkan sesuatu yang bermanfaat terhadap anak-anak untuk menjadi bekal hidup dimasa yang akan datang. Dengan meluangkan waktu buat anak-anak juga merupakan salah satu bentuk cinta dan kasih sayang yang ia ajarkan terhadap kedua anaknya. Meskipun begitu padatnya kesibukannya baik sebagai pengusaha maupun sebagai ketua Komite Energi Nasional yang di amanahkan Negara terhadapnya, namun Chairul tidak menjadi lupa atau bahkan mengurangi waktunya untuk anak-anak yang sangat ia cintai. Hal ini  dibuktikan dengan dari sejak kecil, Chairul menjadi orang yang paling sering untuk mengganti popok anaknya. Hingga anaknya Balita, Chairul masih menyempatkan waktu untuk membawa anaknya untuk keliling sebelum berangkat beraktivitas. Hal ini dilakukan adalah untuk menunnjukkan betapa besarnya cinta dan kasih sayang nya terhadap keluarganya, sekalipun ia sekarang menjadi salah satu orang terkaya di Republik ini.



Bab 5.              MANUSIA DAN KEINDAHAN

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Sejak kelas II SMP, Chairul menemukan ketertarikan pada seni drama karena itu belajar teather hingga SMA kelas II kepada Mas Yan Daryono. Nama teathernya adalah Gothra Athdira, berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya ‘berani dan jujur’. Tempat saya belajar teather di Utan Kayu. Awal pertemuan yang diperbanyak adalah diskusi tentang apapun, kebanyakan serius dan sangat serius. Lalu dilannjutkan dengan belajar membaca, membuat kliping, dan berbicara lancer.


Bab 6.              MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan dan Perjuangan.
Penderitaan Chairul dimulai sejak kecil, hal ini akibat dari seorang bapak yang sangat  idealis, sehingga semua bisnis dan usaha yang dibangun oleh sang ayah semua hancur akibat perbedaan pandangan politik dengan penguasa. Charul pun mengalami tidur disebuah losmen hingga berisikan 8 orang. Hal ini karena semua usaha dari sang ayah yang gulung tikar. Namun hal ini tidak membuat CT menjadi berkecil hati. Justru sebaliknya, malah djadikan sebagai motivasi dirinya untuk menjadi lebih bekerja lebih keras. Mengingat keterbatasan dalam banyak hal, terutama biaya, langkah apapun harus dipertimbangkan dengan sangat matang. Termasuk setelah lulus SMA, yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Akhirnya dengan usaha yang sangat keras, untuk Akhirnya dengan usaha yang sangat keras, untuk meminimalisir biaya kuliah, ia pun berusaha untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negri. Dan impiannya pun terkabulkan hingga akhirnya dia diterima di FKG-UI. Dan dari sinilah perjuangan CT benar benar dimulai. Akibat keterbatasan biaya yang dimiiki keluarga CT, akhirnya Ibu dari CT, ibu Halimah harus menggadaikan kain halus kepunyaan sang ibu. Mendengar hal itu, bumi tempat saya berpijak seolah berhenti berotasi. Jantung mendadak berhenti berdetak, lemah seolah tak berdarah. Oleh karena semua perjuangan kedua orang tua CT untuk membiayai kuliah sang anak, CT pun semakin giat belajar. Dan untuk membantu biaya kuliahnya, berfikir keras untuk membantu pembayaran uang kuliahnya. Hingga ketemu ide untuk membuat mesin fotokopi di sekitar kelas kampus. Dengan usahanya ini, maka CT pun semakin memahami tentang bisnis. Ini adalah cikal bakal bisnis dari seorang Chairul Tannjung.