LAPORAN E-BISNIS
Didalam sebuah
perusahaan, pada dasarnya ada 3 aliran entitas yang
harus dikelola
dengan baik, yaitu :
1. Aliran produk
dan jasa (flow of products and services)
2. Aliran uang
(flow of money)
3. Aliran
dokumen (flow of documents)
Esensi dari pengelolaan ketiga entitas
tersebut pada dasarnya adalah
melakukan
pengelolaan terhadap data dan informasi yang melekat pada
masing-masing
entitas, dan yang selalu berubah-ubah sejalan dengan
mengalirnya
ketiga entitas yang ada.
Karena
ketiga aliran entitas tersebut berasal dari posisi “hulu” menuju
“hilir” dari
supply chain, dan berada diluar perusahaan, maka manajemen
3
data dan
informasi yang ada harus saling berhubungan dan terintegrasi
dengan baik.
Atau dengan kata lain, perusahaan yang berada dalam
rangkaian proses
harus saling berkolaborasi dengan menghubungkan
sistem informasi
masing-masing, sehingga terciptalah sistem informasi
korporat yang
terpadu dan terintegrasi dengan baik.
Yang
dimaksud dengan sistem informasi terpadu disini adalah sebuah
sistem yang terdiri
dari berbagai komponen data, aplikasi, dan teknologi
yang saling
berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi
perusahaan.
Ada
2 tugas utama dari sistem informasi terpadu, yaitu :
1. Mengumpulkan,
menciptakan, dan mengolah data mentah yang
berasal dari
transaksi atau aktivitas bisnis sehingga menjadi
informasi dan
pengetahuan yang berguna bagi para stakeholder
(mereka yang
berkepentingan).
2. Menyimpan dan
menyebarluaskan data, informasi, dan pengetahuan
tersebut kepada
siapa saja yang membutuhkan, terutama
manajemen dan
staf internal perusahaan, mitra bisnis, pelanggan,
dan stakeholder
lain yang berada diluar perusahaan.
Beberapa pertanyaan yang sering muncul dengan
adanya sistem
informasi
terpadu ini antara lain:
1. Arsitektur
sistem aplikasi korporat seperti apa yang idealnya dimiliki
oleh perusahaan,
terutama yang sangat tergantung pada kinerja
manajemen supply
chain yang dimilikinya?
4
2. Bagaimana
mengintegrasikan beragam sistem aplikasi yang
berbeda, baik
yang dimiliki oleh perusahaan (internal) maupun antar
perusahaan
rekanan yang ada (eksternal)?
Untuk
membangun sebuah arsitektur sistem informasi korporat terpadu
yang baik, dapat
dimulai dengan melihat siapa saja yang membutuhkan
teknologi
tersebut. Disini paling tidak ada 4 orang yang
membutuhkannya,
yaitu :
1. Konsumen atau
pelanggan (end-consumers)
Konsumen
membutuhkan berbagai jenis informasi terkait dengan
produk dan jasa
yang mereka beli dan konsumsi.
2. Manajemen
Mereka adalah
penggerak utama dari pengelolaan sebuah
perusahaan,
sehingga mereka membutuhkan suatu sistem informasi
yang dapat
diandalkan untuk membantu dalam menentukan
kebijakan-kebijakan
atau dalam mengambil keputusan-keputusan
strategis maupun
taktis yang berkualitas.
3. Staf
Pada tingkat
operasional, merekalah yang berhadapan langsung
dengan aktivitas
penciptaan produk maupun jasa, sehingga tentu
saja membutuhkan
sangat banyak informasi sebagai sumber daya
utama.
5
4. Rekanan
bisnis (business partners)
Mereka adalah
pemasok bahan-bahan maupun sumber daya-sumber
daya lain yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan
beragam produk
dan jasa, sehingga mereka juga membutuhkan
banyak informasi
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Menurut
Ravi Kalakota dan Marcia Robinson, terdapat 8 komponen
utama dalam
arsitektur sistem informasi korporat terpadu, yaitu:
1. Selling
Chain Management Information System
Subsistem yang
secara langsung berinteraksi dengan pelanggan
agar mereka
dapat dengan mudah melakukan akses ke produk dan
jasa yang
ditawarkan perusahaan, terutama yang berhubungan
dengan aktivitas
transaksi bisnis.
2. Customer
Relationship Management Information System
Susbsistem yang
berfungsi sebagai sarana komunikasi efektif antara
pelanggan dan
perusahaan, terutama yang berkaitan dengan
kebutuhan akan
informasi maupun bentuk pelayanan lainnya yang
berhubungan
dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Enterprise
Resource Planning Information System
Subsistem yang
secara langsung berfungsi mengintegrasikan
proses-proses
penciptaan produk atau jasa dari perusahaan, mulai
dari dipesannya
bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai
dengan
terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada
pelanggan.
4. Management
Control Information System
Subsistem yang
bertanggung jawab memberikan data dan informasi
bagi keperluan
pengambilan keputusan manajemen dan stakeholder
6
lainnya, baik
keputusan-keputusan yang bersifat strategis maupun
taktis.
5. Administrative
Control Information System
Susbsistem yang
memiliki fungsi utama sebagai penunjang
terselenggaranya
proses-proses administrasi perusahaan yang
menjadi tulang
punggung komunikasi antar staf di dalam perusahaan.
6. Supply
Chain Management Information System
Subsistem yang
menghubungkan sistem informasi internal
perusahaan
dengan sistem informasi yang dimiliki oleh para rekanan
bisnis, terutama
pemasok (suppliers) bahan-bahan yang dibutuhkan
oleh proses
produksi.
7. Enterprise
Applications Integration Information System
Subsistem yang
memiliki tanggung jawab utama mengintegrasikan
berbagai
subsistem yang tersebar diberbagai divisi atau fungsi yang
ada di
perusahaan.
8. Knowledge-Tone
Applications Information System
Subsistem yang
memfokuskan diri pada penyediaan fungsi-fungsi
intelligence
bagi perusahaan, yang merupakan hasil pengolahan
berbagai data
dan informasi yang tersebar diberbagai sistem basis
data perusahaan.
Pada umumnya, sebuah perusahaan akan melalui 5
tahapan dalam
mengembangkan
sistem informasi korporat terpadu, yaitu :
1. Cross-Functional
Business Unit
Merupakan
pengembangan modul aplikasi untuk fungsi bisnis
tertentu saja,
seperti untuk keperluan transaksi pembelian,
penyusunan
laporan keuangan, pencetakan slip gaji pegawai, dsb.
7
2. Strategic
Business Unit
Merupakan hasil
penyatuan beberapa fungsi manajemen di dalam
sebuah divisi
atau unit bisnis tertentu, untuk membantu manajemen
dan staf
mencapai objektif yang ditargetkan terhadap divisi atau unit
bisnis tersebut.
3. Integrated
Enterprise
Merupakan sistem
informasi terpadu yang mengintegrasikan
berbagai modul
aplikasi yang dimiliki seluruh divisi atau unit bisnis
didalam
perusahaan, yang merupakan embrio dari sisteminformasi
korporat
terpadu.
4. Extended
Enterprise
Merupakan
penggabungan sistem informasi korporat terpadu yang
telah dimiliki
olehinternal perusahaan dengan satu atau lebih
subsistem dari
perusahaan atau entitas lain yang merupakan mitra
kerja perusahaan
terkait.
5. Inter-Enterprise
Community
Merupakan hasil
dari berbagai hubungan terintegrasi sistem
informasi antar
perusahaan yang ada dalam komunitas bisnis,
sehingga
membentuk jejaring sistem informasi yang sangat besar
dan luas
cakupannya.
Untuk
menjamin bahwa sebuah sistem informasi yang memiliki fungsi
strategis bagi
perusahaan dapat terimplementasi, maka harsu ada
seseorang
didalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap
skenario perkembangan
arsitektur sistem informasi perusahaan tersebut
dan harus bekerja sama
dengan manajemen puncak lainnya.
Referensi:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=37&ved=0CFsQFjAGOB4&url=http%3A%2F%2Fresearch.amikom.ac.id%2Findex.php%2FKIM%2Farticle%2Fdownload%2F4723%2F3055&ei=mV6CUNLBEoanrAecsoCYBQ&usg=AFQjCNEc4FpKAldj5t3K7rD5WKmzuqW5aQ&sig2=a1NP73KqX6BaU40yCTVwFg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar