Rabu, 01 Juni 2016

TUGAS 2


Bab 4.              MANUSIA DAN CINTA KASIH
a.       PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta kasih dalam diri seorang Chairul Tanjung adalah bukan melulu soal hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan, namun mempunyai cakupan yang lebih luas, salah satunya adalah cinta kasih terhadap orang tua Chairul. Ketika Chairul baru berumur 33 tahun, Chairul menanyakan kepada ibunda dengan siapa akan berangkat naik haji, dan sang bunda menjawab “Tidak tahu”, seketika pun hati Chairul bingung, karna merasa kasihan tidak tahu harus berbuat apa. Apakah meminta orang lain untuk menemani sang bunda untuk naik haji, karena ia merasa di usia yang masih relative muda, yakni 33 tahun, dia belum siap untuk naik haji. Akhirnya dengan mempertimbangkan banyak hal, ia pun memutuskan untuk menemani sang bunda pergi naik haji. Melihat perlakuan Chairul terhadap sang bunda selama naik haji, yang begitu dekat dan penuh dengan cinta kasih, hingga seorang tokoh yang kebetulan ikut dalam rombongan haji itu memberikan penilaian yang sangat bagus untuk Chairul, Ibu Mien S. Uno, dari Biro Perusahaan yang menemani rombongan haji. Beliau mengungkapkan bahwa “Melihat beliau mengurus proses haji ibunya tahap demi tahap dan telaten membuat saya terharu. Dari mulai melempar Jumrah sampai tawaf, Pak Chairul terus memeluk ibunya, seperti sepasang kekasih, perhatiannya sangat luar biasa. Satu kesan yang langsung melekat waktu itu adalah beliau sangat berbakti kepada orang tuanya”. Itu adalah beberapa wujud cinta kasih dari seorang Chairul Tanjung.
b.      KASIH SAYANG
Chairul Tanjung merupakan sosok yang penuh cinta dan kasih sayang. Baik itu terhadap istrinya Anita Ratnasari maupun kedua anaknya, Putri Indahsari dan Rahmat Dwiputra. Bagi Cairul, cinta dan kasih sayang itu bukan sekedar kita berkumpul atau bercerita satu sama lain antar anggota keluarga. Namun bagaimana kita bisa mengajarkan sesuatu yang bermanfaat terhadap anak-anak untuk menjadi bekal hidup dimasa yang akan datang. Dengan meluangkan waktu buat anak-anak juga merupakan salah satu bentuk cinta dan kasih sayang yang ia ajarkan terhadap kedua anaknya. Meskipun begitu padatnya kesibukannya baik sebagai pengusaha maupun sebagai ketua Komite Energi Nasional yang di amanahkan Negara terhadapnya, namun Chairul tidak menjadi lupa atau bahkan mengurangi waktunya untuk anak-anak yang sangat ia cintai. Hal ini  dibuktikan dengan dari sejak kecil, Chairul menjadi orang yang paling sering untuk mengganti popok anaknya. Hingga anaknya Balita, Chairul masih menyempatkan waktu untuk membawa anaknya untuk keliling sebelum berangkat beraktivitas. Hal ini dilakukan adalah untuk menunnjukkan betapa besarnya cinta dan kasih sayang nya terhadap keluarganya, sekalipun ia sekarang menjadi salah satu orang terkaya di Republik ini.



Bab 5.              MANUSIA DAN KEINDAHAN

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Sejak kelas II SMP, Chairul menemukan ketertarikan pada seni drama karena itu belajar teather hingga SMA kelas II kepada Mas Yan Daryono. Nama teathernya adalah Gothra Athdira, berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya ‘berani dan jujur’. Tempat saya belajar teather di Utan Kayu. Awal pertemuan yang diperbanyak adalah diskusi tentang apapun, kebanyakan serius dan sangat serius. Lalu dilannjutkan dengan belajar membaca, membuat kliping, dan berbicara lancer.


Bab 6.              MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan dan Perjuangan.
Penderitaan Chairul dimulai sejak kecil, hal ini akibat dari seorang bapak yang sangat  idealis, sehingga semua bisnis dan usaha yang dibangun oleh sang ayah semua hancur akibat perbedaan pandangan politik dengan penguasa. Charul pun mengalami tidur disebuah losmen hingga berisikan 8 orang. Hal ini karena semua usaha dari sang ayah yang gulung tikar. Namun hal ini tidak membuat CT menjadi berkecil hati. Justru sebaliknya, malah djadikan sebagai motivasi dirinya untuk menjadi lebih bekerja lebih keras. Mengingat keterbatasan dalam banyak hal, terutama biaya, langkah apapun harus dipertimbangkan dengan sangat matang. Termasuk setelah lulus SMA, yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Akhirnya dengan usaha yang sangat keras, untuk Akhirnya dengan usaha yang sangat keras, untuk meminimalisir biaya kuliah, ia pun berusaha untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negri. Dan impiannya pun terkabulkan hingga akhirnya dia diterima di FKG-UI. Dan dari sinilah perjuangan CT benar benar dimulai. Akibat keterbatasan biaya yang dimiiki keluarga CT, akhirnya Ibu dari CT, ibu Halimah harus menggadaikan kain halus kepunyaan sang ibu. Mendengar hal itu, bumi tempat saya berpijak seolah berhenti berotasi. Jantung mendadak berhenti berdetak, lemah seolah tak berdarah. Oleh karena semua perjuangan kedua orang tua CT untuk membiayai kuliah sang anak, CT pun semakin giat belajar. Dan untuk membantu biaya kuliahnya, berfikir keras untuk membantu pembayaran uang kuliahnya. Hingga ketemu ide untuk membuat mesin fotokopi di sekitar kelas kampus. Dengan usahanya ini, maka CT pun semakin memahami tentang bisnis. Ini adalah cikal bakal bisnis dari seorang Chairul Tannjung.

Selasa, 22 Maret 2016

Tugas 1

Tokoh Publik: Chairul Tanjung (CT)
3 unsur kepribadian CT yaitu
Id, Chairul Tanjung atau yang biasa disebut CT, merupakan pengusaha yang sangat sukses bukan hanya dalam satu bidang saja, melainkan dalam berbagai bisnis. Si Anak Singkong begitu ia akrab disapa, merupakan lulusan dari Universitas Indonesia, dan hal yang menarik adalah bahwa CT merupakan lulusan dari jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI)  periode 1981-1987. CT merupakan tokoh muda yang berhasil menjadi tokoh bisnis, baik bisnis bidang property, perbankan dan tokoh media massa. Seorang tokoh serba bisa yang sangat menentukan keadaan Indonesia dimasa kini dan yang akan datang. CT juga seorang pekerja keras, bersih dari segala tuduhan korupsi.
Ego, Chairul Tanjung merupakan sosok yang sangat humble dan suka bergaul dengan teman-temannya. Ketika iya masih berstatus sebagai mahasiswa, CT sangat aktif, baik dibidang social maupun di bidang akademik. Mengingat Chairul Tanjung berasala dari keluarga yang sederhana, ayahnya merupakan seorang pejuang politik pada masa orde baru, maka sifat ayahnya yang kristis pun menjadi turun kepada Chairul Tanjung. Pada masa kuliah, Chairul Tanjung berusaha sangat keras untuk membiayai kuliahnya sendiri, dia membuat usaha Foto Copy, ini ia jalankan di sekitar kampusnya sendiri. Dalam usahanya, CT memberikan harga yagn lebih murah dalam Fotocopy dokumen disbandingkan dengan usaha Fotocopy di tempat yang lain, hal ini ia lakukan agar ia mendapatkan pelanggan tersendiri. Bisnis nya ini ia jalankan di kampus nya sendiri. Disamping itu CT juga aktif dalam berbagai aksi social, baik yang diselenggarakan oleh kampusnya sendiri maupun dari luar kampus.
Superego, dengan begitu aktifnya CT, maka tidak heran jika banyak pejabat-pejabat Negara maupun orang-orang penting yang sudah akrab dengannya. Dengan banyaknya orang orang penting yang ia kenal, maka pola pikir CT pun semakin berkembang dan ia mengaplikasikannya d

Sabtu, 23 Januari 2016

Tugas 12

A. Pengertian Urbanisasi

Urbanisai adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula di katakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan (urbanisme). Variabel-variabel yang menentukan organism atau gaya hidup kota adalah luas, kepadatan dan heterogenitas.

Dalam pembahasan mengenai masalah urbanisasi apabila di lihat dari kacamata sosiolog adalah menunjuk kepada terjadinya tiga gejala sosial yang saling berkaitan dengan erat yaitu a) urbanisasi itu sendiri,b) detribalisasi, dan c)stabilisasi (Daldjoeni, 1999).

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Urbanisai

Sebenarnya factor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi banyak sekali, namun secara ringkas dapat diklarifikasikan menjadi dua bagian yaitu : a) Faktor Pendorong (push factor), yaitu faktor-faktor yang ada pada masyarakat pedesaan itu sendiri yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah tempat kediamannya, dan b) faktor pendorong (pull factor), yaitu faktor-faktor yang ada di perkotaan dan mampu menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di perkotaan.

1. Faktor pendorong (push factors)
Seseorang akan meninggalkan desanya karena adanya dorongan-dorongan sebagai berikut :

–          Timbulnya kemiskinan di desa

–          Kegagalan panen

–          Peraturan adat yang kuat

–          Kurangnya sarana pendidikan

–          Pengembangan diri

–          Perang antar kelompok (desa)

2. Faktor penarik (pull factors)
Disamping faktor pendorong dari desa masing-masing, ada satu faktor lagi yang seakan mengundang dan menawarkan sesuatu sehingga menyebabkan penduduk desa pergi berbondong-bondong pergi ke kota dan menetap yaitu factor penarik. Faktor penarik ini adanya di kota. Faktor-faktor tersebut adalah :

–          Di kota banyak pekerjaan

–          Pekerjaan lebih sesuai dengan pendidikan

–          Mengangkat status sosial

–          Mengembangkan usaha di luar bidang pertanian

–          Fasilitas pendidikan lebih banyak

–          Modal lebih banyak

–          Tingkat budaya lebih tinggi

C. Akibat Urbanisasi

Urbanisasi selain berakibat terhadap daerah tujuan yaitu kota juga berakibat terhadap daerah asal yaitu desa. Secara ringkas akibat urbanisasi adalah sebagai berikut :

Berkurangnya tenaga kerja di desa
Terbentuknya daerah suburban
Terbentuknya daerah kumuh(slump)
Meningkatnya tunakarya (gelandangan)
D. Usaha-Usaha Penaggulangan Urbanisasi

Melihat akibat sosial yang di timbulkan urbanisasi sangat kompleks, maka untuk menaggulangi urbanisai tidak bisa dilakukan secara sektoral, tetapi harus lintas sektor  yang memerlukan perencanaan yang matang dalam waktu yang panjang. Cara menanggulangi urbanisasi adalah dengan cara sebagai berikut :

1.Lokal jangka pendek

Lokal jangka pendek di bagi lagi menjadi 5 cara yaitu :

Perbaikan perekonomian pedesaan
Pembersihan pemukiman kumuh
Perbaikan pemukiman kumuh
Memperluas lapangan kerja
Membuka dam melaksanakan proyek perkotaan
2. Lokal jangka panjang

Salah satu cara untuk menanggulangi urbanisasi yang besar adalah dengan membuat master plan(rencana induk) kota yaitu suatu rumusan tindakan-tindakan yand dapat menjaga agar sejumlah faktor-faktor yang ada di di kota seperti pembangunan perumahan,lapangan kerja,taman kota,tempat rekreasi dan lain sebagainya dapat tumbuh secara bersamaan dan imbang. Master plan ini berjangka waktu yang panjang, dan setiap 5 atau 10 tahun sekali harus di revisi supaya menyesuaikan dengan keadaan.

3. Nasional jangka pendek


Selain cara di atas (local / sektoral) ada pula cara lain yaitu dengan cara nasional.Pemerintah dapat membuat peraturan perundang-undangan mengenail masalah migrasi.

Tugas 11

AGAMA DAN KERUKUNAN MASYARAKAT
        Indonesia adalah termasuk negara yang penduduknya majemuk dalam suku, adat, budaya dan agama. Kemajemukan dalam hal agama terjadi karena masuknya agama-agama besar ke Indonesia.

Perkembangan agama-agama tersebut telah menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama, dimana kehidupan keagamaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Suatu bukti dalam hal ini dapat dilihat dalam kenyataan bahwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah, sangat dipengaruhi antara lain oleh motivasi agama. Selain itu inspirasi dan aspirasi keagamaan tercermin dalam rumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Proses penyebaran dan perkembangan agama-agama di Indonesia berlangsung dalam suatu rentangan waktu yang cukup panjang sehingga terjadi pertemuan antara yang satu dengan yang lainnya.  Dalam pertemuan agama-agama tersebut timbullah potensi integrasi dan potensi kompetisi tidak sehat yang dapat mengakibatkan disintegrasi.



Potensi integrasi diartikan sebagai suasana keharmonisan hubungan dalam dinamika pergaulan terutama intern umat beragama dan antar umat beragama. Potensi integrasi tersebut tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam suasana hidup kekeluargaan, hidup bertetangga baik dan gotong royong. Hal ini dapat dilihat dari hubungan harmonis dalam kehidupan beragama seperti saling hormat menghormati, kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya, saling bersikap toleransi, sehingga dalam sejarah bangsa Indonesia tidak pernah terjadi perang antar penganut agama. Hubungan kerjasama antar pemeluk agama terlihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling tolong-menolong dalam pembangunan tempat ibadah dan dalam membangun bangsa dan negara. Potensi kompetisi berarti suasana saling persaingan dalam dinamika pergaulan, baik intern umat beragama maupun antar umat beragama. Kompetisi ini dapat berjalan secara baik atau dalam suasana damai, dan dapat pula terjadi dalam berbagai bentuk pertentangan, benturan atau friksi. Dalam sejarah kehidupan keagamaan di Indonesia diakui pernah terjadi ketegangan atau friksi, namun masih dalam batas-batas kewajaran sebagai suatu dinamika dalam hubungan pergaulan atau interaksi antar umat beragama.



Salah satu penyebab terjadinya ketegangan atau konflik dalam kehidupan beragama adalah akibat politik pecah belah (devide et impera) penjajah. Dalam usaha politik tersebut pihak penjajah sering memanfaatkan perbedaan agama atau paham agama untuk menumbuhkan atau mempertajam konflik¬-konflik di kalangan bangsa Indonesia yang sedang berjuang menentang pemerintahan colonial. Suasana ketegangan dan pertentangan dalam kehidupan beragama yang akarnya telah ditanamkan oleh penjajah terbawa pula ke dalam alam kemerdekaan. Gejala-gejala terjadinya perselisihan antar umat beragama muncul ke permukaan sekitar akhir tahun 1960 an. Di antaranya adalah kasus perusakan tempat-tempat ibadah dan cara-cara penyiaran agama kepada orang yang telah memeluk suatu agama. Kompetisi tidak sehat yang berakibat disintegrasi dan perselisihan cenderung nampak berjalan terus, sekalipun benturan fisik tidak pernah terjadi. Kata kerukunan dari kata rukun berasal dari bahasa Arab, ruknun (rukun) jamaknya akan berarti asas atau dasar, misalnya rukun Islam, asas Islam atau dasar agama Islam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti rukun adalah sebagai berikut :



Tugas 10

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan.
Batas kajian ilmu adalah fakta sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu menjawab pertanyaan “why” dan “how” sedangkan filsafat menjawab pertanyaan “why, why, dan why” dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia (munkin juga pertanyaan-pertanyaannya terus dilakukan sampai never ending)..n oleh Heidegger, setiap telaahan filosofis terdapat unsur metafisik.

1. ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988)
2. konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
3. pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962)
4. ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi
Empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.
alam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan
dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.
SIKAPILMIAH

Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimilikioleh seorang
peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baikdan hasil yang baik pula, peneliti
harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1) Mampu Membedakan Fakta dan Opini
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dandapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalahpendapat pribadi dari
seseorang yang tidak dapat dibuktikankebenarannya sehingga di dalam melakukan studi
kepustakaan, seorangpeneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini
agarhasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkankebenarannya.
2)Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan danArgumentasi
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketikaberada dalam satu ruang
dengan orang lain. Begitu juga pada saatbertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil
penelitiannya akansenantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari
perdebatansecara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankankebenaran
yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudahdilengkapi dengan fakta yang jelas
sumbernya.
3) Mengembangkan Keingintahuan
Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusahamemperluas pengetahuan
dan wawasannya, tidak ingin ketinggalaninformasi di segala bidang, dan selalu berusaha
mengikuti perkembanganilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
4) Kepedulian terhadap Lingkungan
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduliterhadap lingkungannya dan
selalu berusaha agar penelitian yangdilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya.
Definisi Teknologi
Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik.
Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, namun jika pada kenyataannya teknologi malah mempersulit, layakkah disebut Ilmu Pengetahuan?
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Fenomena teknik pada masyarakat
Fenomena teknik pada masyarakat teknik, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
PENGERTIAN KEMISKINAN


Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.


Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan
mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
DllTidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usahaTingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi-fungsi Orang Miskin
Pertama : adalah menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi di bayar murah.
Kedua : kemiskinan adalah menambah atau memperpanjang nilai guna barang atau jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat di jual ( atau dengan bangga di katakan ” di infakan ”)kepada orang-orang miskin.
Ketiga : kemiskinan adalah mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena di bayar murah, petani tidak boleh menaikan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
Kempat : kemiskinan adalah menyediakan lapangan kerja,bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan kerja ? karena ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit ( barang atau uang ) aktivis-aktivis LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor ) belakangan kita tahu bahwa tidak ada komunitas yang paling laku di jual oleh negara ketiga di pasaran internasional selain kemiskinan.
Kelima : kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya, perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya.Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
PENDAPAT

ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang jelas, yakni teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi juga mengandung ilmu pengetahuan didalamnya. Ilmu pengatahuan digunakan untuk mengatahui “apa” sedangkan teknologi digunakan untuk mengatahui “bagaimana”. Perubahan teknologi yang cepat dapat menyebabkan kemiskinan, karena dapat menyebabkan perubahan sosial yang fundamental.

Tugas 9

1.      PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
Prasangka.
Dalam konteks rasial, prasangka diartikan:”suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi ”. Dalam hal ini terkandung suatu ketidakadilan dalam arti sikap yang diambilkan dari beberapa pengalaman dan yang didengarnya, kemudian disimpulkan sebagai sifat dari anggota seluruh kelompok etnis. Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Baha arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang, secara serta merta tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan disisi lain bahasa arab “khusudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.

Diskriminasi.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.

Etnosentrisme
Adanya sikap primordialisme yang ada dalam masyarakat melahirkan sikap etnosentrisme. Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan kebudayaan sendiri. etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap yang menganggap cara hidup bangsanya merupakan cara hidup yang paling baik.






Ketika suku bangsa yang satu menganggap suku bangsa yang lain lebih rendah maka sikap demikian akan menimbulkan konflik. Konflik tersebut, misalnya kasus sara, yaitu pertentangan yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan. Dampak negatif yang lebih luas dari sikap etnosentrisme antara lain:
a.   Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
b.    Menghambat pertukaran budaya
c.    Menghambat proses asimilasi kelompok yang berbeda
d.    Memacu timbulnya konflik sosial.
            Di sisi yang lain, jika dilihat dari fungsi sosial, etnosentrisme dapat menghubungkan seseorang dengan kelompok sehingga dapat menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat kuat. Dengan memiliki rasa solidaritas, setiap individu akan bersedia memberikan pengorbanan secara maksimal. Sikap etnosentrisme diajarkan kepada kelompok bersama dengan nilai-nilai kebudayaan. Salah satu bukti adanya sikap etnosentrisme adalah hampir setiap individu merasa bahwa kebudayaannya yang paling baik dan lebih tinggi dibanding dengan kebudayaan lainnya, misalnya:
a.    Bangsa Amerika bangga akan kekayaan materinya
b.    Bangsa Mesir bangga akan peninggalan kepurbakalaan yang bernilai tinggi
c.    Bangsa Prancis bangga akan bahasanya
d.    Bangsa Italia bangga akan musiknya.

2.      CONTOH
Contoh Prasangka
Contoh Diskriminasi

Contoh Etnosentrisme



Selasa, 01 Desember 2015

Tugas 8

PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT DAN NEGARA

Peranan pemuda di dalam masyarakat dapat dibedakan atas dua hal:
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Peran yang ini pun terbagi dua:
1) Peranan pemuda sebagai individu-individu yang meneruskan tradisi, oleh sebab itu ia berusaha mentaati tradisi yang berlaku, sehingga terjadilah pelestarian kebudayaan.
2) Peranan pemuda sebagai individu-individu yang berusaha merubah tradisi, sehingga terjadilah perubahan dalam tradisi masyarakat.
Kedua jenis peran ini dapat mengakibatkan sumbangan pada usaha pembangunan maupun hambatan terhadap usaha pembangunan. Pemuda yang berusaha untuk menjadi pendukung tradisi bisa merupakan bantuan terhadap pembangunan, bisa juga menjadi penghambat/penentang pembangunan. Begitu juga pemuda yang berusaha mengubah tradisi belum tentu menguntungkan pembangunan.
b. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Berdasarkan yang ini, juga dibedakan atas:
1) Jenis pemuda urakan: Yaitu pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat, tidak ingin mengadakan perubahan akan kebudayaan, akan tetapi ingin akan kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendak dirinya sendiri.
2) Jenis pemuda nakal: Pemuda ini juga tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat, tidak ingin mengadakan perubahan akan kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.
3) Jenis pemuda radikal: Mereka berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner. Mereka tidak puas dan tidak bisa menerima kenyataan yang mereka hadapi, dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun dalam tindakan rencana jangka panjag asal saja keadaan berubah sekarang juga. Dilihat dari sejarah, pemuda sangat berperan dalam bangsa ini. Bagaimana mereka memperjuangkan kemerdekaan, sehingga lahirlh organisasi-organisasi, Soempah Pemoeda, serta peristiwa Rengasdeklok.
Bentuk peran mahasiswa dalam Masyarakat
• Peran dalam Memperdalam dan mengembangkan diri di dalam pembidangan keilmuan yang ditekuninya sehingga dapat memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab intelektualnya.
• Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan bidangnya.
• Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik. (agen perubahan).
• Sekaligus merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan berlangsung.

Adapun peran mahasiswa dalam kehidupan sosial mastarakat yaitu :
Peran moral
Jika mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik. Jika mahasiswa telah meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenangan), dan lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu tentang peruban di negeri ini. Dan jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertainment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat. Maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang” yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

Peran sosial

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial, atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok. Solidaritas sosial yang secara menyeluruh (universal), serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya. Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat. Walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan mahasiswa dari rakyat telah gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin rakyat cerdas dan sadar akan problematika ummat yang terjadi.

Peran Akademik
Sesibuk apapun mahasiswa yang turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya, jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa mahasiswa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak, berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu. Dan  untuk mengukir masa depan yang cerah .