LAPORAN
KEUANGAN BANK
A.
NERACA
a.
Pengertian Neraca
Neraca
Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal
sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu; disebut neraca karena
kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban
dan modal di pihak lain (balance sheet). Neraca bank yaitu laporan secara
systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi
Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca harus
memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk: Skontro/Horizontal. Dalam
bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva
(liabities+modal) diletakan disebelah kanan. Report form/Laporan. Dalam bentuk
ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva
(liabities+modal) diletakan disebelah bawah. Laporan perubahan Modal (Capital
Statement) yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan
dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment)
atau pengambilan (withdrawals). Masih terdapat bentuk lain asalkan tidak
menyimpang dari persamaan akuntansi. Neraca umumnya dibuat pada akhir periode
akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi
komputer neraca dapat dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi
perpetual memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.
b. Isi/Elemen
Neraca Bank
Elemen Neraca Bank terdiri dari :
1.
Kelompok Aset:
·
Aset Lancar
·
Investasi jangka panjang
·
Aset tetap
·
Aset yang tidak berwujud
·
Aset lain-lain
2.
Kelompok Kewajiban:
·
Kewajiban lancar
·
Kewajiban jangka panjang
·
Kewajiban lain-lain
3.
Kelompok Ekuitas:
·
Modal saham
·
Agio/disagio saham
·
Cadangan-cadangan
·
Saldo laba
Contoh
tampilan neraca sebuah bank:
B.
LAPORAN
LABA/RUGI
Contoh
Laporan Rugi/Laba Perusahaan Dagang dibawah ini terdiri dari : Laporan
Pendapatan, Harga Pokok Penjualan, Laba Kotor, Biaya Operasional, Laba Operasi,
Laba/Rugi Bersih.
Laporan
laba rugi ialah catatan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban perusahaan
dalam hal ini perusahaan dagang dalam satu periode tertentu. Rumus untuk
menghitung Laba Rugi perusahaan dagang :
Laba
Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha
Beban
usaha dalam perusahaan Dagang terdiri dari Beban Penjualan yakni pembelian barang
dagangan. Dan Beban Administrasi/umum seperti, listrik, telepon, dll. Rumus
untuk menghitung laba kotor usaha :
Laba
Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok
Rumus
untuk menghitung Penjualan Bersih Perusahaan dagang :
Penjualan
Bersih = penjualan – retur penjualan dan
pengurangan harga – potongan penjualan.
Contoh
gambar Laporan Laba Rugi Usaha Dagang
Berikut
contoh lain dari laporan laba rugi perusahaan Dagang
Laporan
Rugi/Laba
UD
ANGIN RIBUT
Per 31 Nopember 2011
Pendapatan
Penjualan
10.000.000
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal 2.000.000
Pembelian
7.000.000
Persediaan Untuk Dijual 9.000.000
Persediaan Akhir 3.000.000
Harga Pokok Penjualan
6.000.000
Laba Kotor
4.000.000
Biaya Operasional
Biaya Komisi
500.000
Biaya Transportasi 100.000
Biaya Listrik, Telepon, Air 600.000
Biaya Gaji Pegawai 1.200.000
Biaya Penyusutan Bangunan 300.000
Biaya Penyusutan Inventaris 200.000
Total
2.900.000
Laba Operasi
1.100.000
Biaya Bunga 100.000
Laba Sebelum Pajak
1.000.000
Biaya Pajak
200.000
Laba/Rugi Bersih 800.000
C.
LAPORAN
KUALITAS AKTIVA
Pengertian Aktiva Produktif
Untuk lebih memahami konsep aktiva
produkrif, maka pada bagaian ini terlebih dahulu akan dikupas mengenai aktiva
dan prinsip-prinsipnya. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami aktiva
produktif dalam pembahasan selanjutnya. Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan
datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang
(kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah
pihak secara sebanding) yang
didalamnya terkandung kepentingan
yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau
sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang
sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa
mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga,
1997)
Pos-pos yang ada dalam laporan
kualitas aktiva produktif, yang dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan
kualitas aktiva produktif,yaitu :
1. Dalam laporan keuangan publikasi
ini, pos-pos yang termasuk dalam aktiva
produktif disajikan dalam kelompok
terkait dan tidak terkait. Pihak terkait
adalah pihak-pihak yang terkait
dengan bank dan perusahaan dalam kelompok
yang sama dengan bank sebagaimana
ditetapkan dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit. Untuk Laporan
Keuangan Publikasi Bulanan, pos-pos
tersebut tidak dikelompokkan terkait dan
tidak terkait.
2. Seluruh komponen Aktiva
Produktif dirinci berdasarkan kualitasnya yaitu
lancar (L), dalam perhatian khusus
(DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D)
dan macet (M) sesuai ketentuan Bank
Indonesia tentang Kualitas Aktiva
Produktif.
3. Kredit kepada pihak ketiga
adalah kredit sebagaimana diatur dalam Surat
Keputusan Bank Indonesia tentang
Kualitas Aktiva Produktif. Jumlah pos ini
sama dengan pos sandi (170) neraca
LBU (tidak termasuk kredit kepada bank
lain). Pos ini diuraikan lebih
lanjut dengan pedoman sebagai berikut :
ü Pos
Kredit Usaha Kecil adalah kredit yang diberikan sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil (Sandi Golongan Kredit 11 dan
19).
ü Pos
kredit untuk properti adalah penjumlahan dari kredit dalam Rupiah dan valuta
asing kepada:
v perusahaan real estate untuk pengadaan tanah
dan bangunan termasuk fasilitasnya untuk dijual/ disewakan;Lampiran 12 Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001
v kontraktor
untuk pembangunan gedung, perkantoran, perumahan dan pertokoan; dan
v perorangan
untuk pemilikan dan pemugaran rumah.
Dalam pos ini tidak termasuk Kredit
yang tergolong KUK, Pos ini dibagi 2 (dua) yakni direstrukturisasi dan tidak
direstrukturisasi.
1. Pos
kredit properti dan kredit lainnya yang direstrukturisasi adalah kredit yang
direstrukturisasi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang
Restrukturisasi Kredit.
2. Untuk
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan, pos ini tidak dirinci dengan jenis kredit
properti.
3. Pos
penempatan pada bank lain adalah sama dengan pos sandi (130) neraca LBU,
kecuali penempatan pada bank lain dalam bentuk Margin Deposit (40), Setoran
Jaminan (45), Cek Perjalanan (77), Dana Pelunasan Obligasi (79).
4. Pos
surat berharga adalah surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia
terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (120-20), Call Money (120-30), serta
surat berharga yang dimiliki (140) pada neraca LBU.
5. Penyertaan
kepada pihak ketiga adalah sama dengan sandi (200) neraca LBU.
6. Tagihan
Lain kepada pihak ketiga adalah sama dengan sandi (190) neraca LBU.
7. Komitmen
dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga adalah terdiri dari Irrevocable L/C yang
masih berjalan (561 dan 562), garansi yang diberikan (599).
8. Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk disusun dengaan berpedoman
pada ketentuan Bank Indonesia tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif.
9. Total
Aset yang dijaminkan adalah aset Bank yang diikat sebagai agunan atas transaksi
tertentu.
Contoh gambar laporan aktiva
D.
LAPORAN
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Komitmen
adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan
secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang
disepakati bersama terpenuhi.
Jenis
Komitmen ada 2 :
1.
Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah
atau pihak lain.
2.
Komitmen tagihan, yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak
lainnya.
Pengertian
Kontijensi
Kontinjensi
atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat
merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank
sehari-hari . kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan
atau kewajiban bagi bang yang bersangkutan.
Kontinjensi
adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai
kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan. Yang baru akan
terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di
masa yang akan datang.
Contoh
laporan komitmen dan kontijensi:
A.
Tagihan Kontingensi
1.
Garansi dari bank lain
1.1
Bank Garansi
1.2
Jaminan Risk Sharing
1.3
Jaminan Lainnya
2.
Pembelian Opsi Valuta Asing
3.
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Jumlah
Tagihan Kontinjen
B.
Kewajiban Kontingensi
1.
Garansi yang diberikan
1.1
Penerbitan Jaminan
1.1.1
Bank Garansi
1.1.2
Risk Sharing
1.1.3
Standby L/C
1.1.4
Bid Bonds
1.1.5
Lainnya
1.2
Akseptasi atau endosmen surat berharga
1.3
Lainnya
2.
L/C yang revocable dan masih berjalan dalam rangka impor ekspor
3.
Penjualan Opsi Valuta Asing
Sumber:
·
http://harismi.blogspot.com/2012/04/22-pengertian-neraca-bank-isielemen.html
·
http://sudena.com/contoh-laporan-laba-rugi-perusahaan-dagang/
·
http://boele21.wordpress.com/2011/04/02/laporan-komitmen-dan-kontigensi/