Selasa, 12 Maret 2013

LAPORAN KEUANGAN BANK


LAPORAN KEUANGAN BANK
A.   NERACA
a. Pengertian Neraca
Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu; disebut neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance sheet). Neraca bank yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk: Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan. Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah. Laporan perubahan Modal (Capital Statement) yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals). Masih terdapat bentuk lain asalkan tidak menyimpang dari persamaan akuntansi. Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.

b.      Isi/Elemen Neraca Bank

Elemen Neraca Bank terdiri dari :
1.  Kelompok Aset:
·         Aset Lancar
·         Investasi jangka panjang
·         Aset tetap
·         Aset yang tidak berwujud
·         Aset lain-lain
2.  Kelompok Kewajiban:
·         Kewajiban lancar
·         Kewajiban jangka panjang
·         Kewajiban lain-lain
3.  Kelompok Ekuitas:
·         Modal saham
·         Agio/disagio saham
·         Cadangan-cadangan
·         Saldo laba


Contoh tampilan neraca sebuah bank:



B.   LAPORAN LABA/RUGI

Contoh Laporan Rugi/Laba Perusahaan Dagang dibawah ini terdiri dari : Laporan Pendapatan, Harga Pokok Penjualan, Laba Kotor, Biaya Operasional, Laba Operasi, Laba/Rugi Bersih.
Laporan laba rugi ialah catatan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban perusahaan dalam hal ini perusahaan dagang dalam satu periode tertentu. Rumus untuk menghitung Laba Rugi perusahaan dagang :
Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha
Beban usaha dalam perusahaan Dagang terdiri dari Beban Penjualan yakni pembelian barang dagangan. Dan Beban Administrasi/umum seperti, listrik, telepon, dll. Rumus untuk menghitung laba kotor usaha :
Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok
Rumus untuk menghitung Penjualan Bersih Perusahaan dagang :
Penjualan Bersih =  penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.


Contoh gambar Laporan Laba Rugi Usaha Dagang
















Berikut contoh lain dari laporan laba rugi perusahaan Dagang
Laporan Rugi/Laba
UD ANGIN RIBUT
Per 31 Nopember 2011
Pendapatan
Penjualan                                                              10.000.000
Harga Pokok Penjualan     
Persediaan Awal                                  2.000.000
Pembelian                                             7.000.000
Persediaan Untuk Dijual                     9.000.000
Persediaan Akhir                                 3.000.000
Harga Pokok Penjualan                                         6.000.000
Laba Kotor                                                               4.000.000

Biaya Operasional
Biaya Komisi                                          500.000
Biaya Transportasi                                100.000
Biaya Listrik, Telepon, Air                   600.000
Biaya Gaji Pegawai                               1.200.000
Biaya Penyusutan Bangunan              300.000
Biaya Penyusutan Inventaris              200.000
Total                                                                         2.900.000
Laba Operasi                                               1.100.000
Biaya Bunga                                                                 100.000
Laba Sebelum Pajak                                                1.000.000
Biaya Pajak                                                                  200.000
Laba/Rugi Bersih                                           800.000



C.   LAPORAN KUALITAS AKTIVA

Pengertian Aktiva Produktif

Untuk lebih memahami konsep aktiva produkrif, maka pada bagaian ini terlebih dahulu akan dikupas mengenai aktiva dan prinsip-prinsipnya. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami aktiva produktif dalam pembahasan selanjutnya. Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang
didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)
Pos-pos yang ada dalam laporan kualitas aktiva produktif, yang dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan kualitas aktiva produktif,yaitu :

1. Dalam laporan keuangan publikasi ini, pos-pos yang termasuk dalam aktiva
produktif disajikan dalam kelompok terkait dan tidak terkait. Pihak terkait
adalah pihak-pihak yang terkait dengan bank dan perusahaan dalam kelompok
yang sama dengan bank sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit. Untuk Laporan
Keuangan Publikasi Bulanan, pos-pos tersebut tidak dikelompokkan terkait dan
tidak terkait.

2. Seluruh komponen Aktiva Produktif dirinci berdasarkan kualitasnya yaitu
lancar (L), dalam perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D)
dan macet (M) sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva
Produktif.

3. Kredit kepada pihak ketiga adalah kredit sebagaimana diatur dalam Surat
Keputusan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif. Jumlah pos ini
sama dengan pos sandi (170) neraca LBU (tidak termasuk kredit kepada bank
lain). Pos ini diuraikan lebih lanjut dengan pedoman sebagai berikut :

ü  Pos Kredit Usaha Kecil adalah kredit yang diberikan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil (Sandi Golongan Kredit 11 dan 19).
ü  Pos kredit untuk properti adalah penjumlahan dari kredit dalam Rupiah dan valuta asing kepada:
v    perusahaan real estate untuk pengadaan tanah dan bangunan termasuk fasilitasnya untuk dijual/ disewakan;Lampiran 12 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001
v  kontraktor untuk pembangunan gedung, perkantoran, perumahan dan pertokoan; dan
v  perorangan untuk pemilikan dan pemugaran rumah.

Dalam pos ini tidak termasuk Kredit yang tergolong KUK, Pos ini dibagi 2 (dua) yakni direstrukturisasi dan tidak direstrukturisasi.

1.      Pos kredit properti dan kredit lainnya yang direstrukturisasi adalah kredit yang direstrukturisasi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Restrukturisasi Kredit.
2.      Untuk Laporan Keuangan Publikasi Bulanan, pos ini tidak dirinci dengan jenis kredit properti.
3.      Pos penempatan pada bank lain adalah sama dengan pos sandi (130) neraca LBU, kecuali penempatan pada bank lain dalam bentuk Margin Deposit (40), Setoran Jaminan (45), Cek Perjalanan (77), Dana Pelunasan Obligasi (79).
4.      Pos surat berharga adalah surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (120-20), Call Money (120-30), serta surat berharga yang dimiliki (140) pada neraca LBU.
5.      Penyertaan kepada pihak ketiga adalah sama dengan sandi (200) neraca LBU.
6.      Tagihan Lain kepada pihak ketiga adalah sama dengan sandi (190) neraca LBU.
7.      Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga adalah terdiri dari Irrevocable L/C yang masih berjalan (561 dan 562), garansi yang diberikan (599).
8.      Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk disusun dengaan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif.
9.      Total Aset yang dijaminkan adalah aset Bank yang diikat sebagai agunan atas transaksi tertentu.




Contoh gambar laporan aktiva









D.   LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang disepakati bersama terpenuhi.

Jenis Komitmen ada 2 :
1. Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau pihak lain.
2. Komitmen tagihan, yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.
Pengertian Kontijensi
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari . kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bang yang bersangkutan.
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan. Yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.

Contoh laporan komitmen dan kontijensi:



A. Tagihan Kontingensi

1. Garansi dari bank lain
1.1 Bank Garansi
1.2 Jaminan Risk Sharing
1.3 Jaminan Lainnya
2. Pembelian Opsi Valuta Asing
3. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Jumlah Tagihan Kontinjen

B. Kewajiban Kontingensi

1. Garansi yang diberikan
1.1 Penerbitan Jaminan
1.1.1 Bank Garansi
1.1.2 Risk Sharing
1.1.3 Standby L/C
1.1.4 Bid Bonds
1.1.5 Lainnya
1.2 Akseptasi atau endosmen surat berharga
1.3 Lainnya
2. L/C yang revocable dan masih berjalan dalam rangka impor ekspor
3. Penjualan Opsi Valuta Asing




Sumber:
·         http://harismi.blogspot.com/2012/04/22-pengertian-neraca-bank-isielemen.html

·         http://sudena.com/contoh-laporan-laba-rugi-perusahaan-dagang/

·         http://boele21.wordpress.com/2011/04/02/laporan-komitmen-dan-kontigensi/

Tidak ada komentar: