1.
PRASANGKA,
DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
Prasangka.
Dalam konteks rasial,
prasangka diartikan:”suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras
tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi ”. Dalam hal ini
terkandung suatu ketidakadilan dalam arti sikap yang diambilkan dari beberapa
pengalaman dan yang didengarnya, kemudian disimpulkan sebagai sifat dari
anggota seluruh kelompok etnis. Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan
terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik
terlebih dahulu. Baha arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang, secara serta merta
tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan disisi lain bahasa arab
“khusudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.
Diskriminasi.
Diskriminasi merujuk
kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan
ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat
manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan
yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik
suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik,
kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan
diskriminasi
Diskriminasi langsung,
terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan
karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan
menghambat adanya peluang yang sama.
Etnosentrisme
Adanya sikap
primordialisme yang ada dalam masyarakat melahirkan sikap etnosentrisme.
Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan
menggunakan kebudayaan sendiri. etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai
sikap yang menganggap cara hidup bangsanya merupakan cara hidup yang paling
baik.
Ketika suku bangsa yang
satu menganggap suku bangsa yang lain lebih rendah maka sikap demikian akan
menimbulkan konflik. Konflik tersebut, misalnya kasus sara, yaitu pertentangan
yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan. Dampak negatif yang
lebih luas dari sikap etnosentrisme antara lain:
a. Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
b. Menghambat pertukaran budaya
c. Menghambat proses asimilasi kelompok yang
berbeda
d. Memacu timbulnya konflik sosial.
Di sisi yang lain, jika dilihat dari fungsi sosial,
etnosentrisme dapat menghubungkan seseorang dengan kelompok sehingga dapat
menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat kuat. Dengan memiliki rasa
solidaritas, setiap individu akan bersedia memberikan pengorbanan secara
maksimal. Sikap etnosentrisme diajarkan kepada kelompok bersama dengan
nilai-nilai kebudayaan. Salah satu bukti adanya sikap etnosentrisme adalah
hampir setiap individu merasa bahwa kebudayaannya yang paling baik dan lebih
tinggi dibanding dengan kebudayaan lainnya, misalnya:
a. Bangsa Amerika bangga akan kekayaan
materinya
b. Bangsa Mesir bangga akan peninggalan
kepurbakalaan yang bernilai tinggi
c. Bangsa Prancis bangga akan bahasanya
d. Bangsa Italia bangga akan musiknya.
2. CONTOH
Contoh Prasangka
Contoh Diskriminasi
Contoh Etnosentrisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar