Kamis, 06 Januari 2011

manajemen konvensional

NAMA : VICTOR MARTAHI S.
KELAS : 1DB09
NPM : 38110368

MANAJEMEN KONVENSIONAL
Manajemen konvensional di sebut juga manajeme tradisional. Artinya, manajer di dalam menghadapi suatu masalah memecahkan berdasrka pada tindakan tindakan yang di ambilnya pada masa lalu.Jadi, sellalu mndasarkan pada tradisi. Menejer sangat memegang peran penting,tetapi kelemahan menejer ini kurang efektif dan efisien.
Tapi bagaimana ini akan bekerja jika sistem tradisional manajemen menurun? . Jawabannya adalah dengan menopang mereka, dengan bantuan pemerintah lebih tepat sasaran. : Hal ini dilakukan dengan beberapa cara:
1. memberikan pengakuan yang lebih besar hukum formal dan dukungan kepada manajemen tradisional.
2. penduduk desa memberikan informasi yang mereka butuhkan untuk mengelola secara efektif hari ini,
3. mendengarkan nelayan dan mengintegrasikan pengetahuan mereka dengan pengetahuan ilmiah modem untuk menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif perikanan lokal daripada yang mungkin baik untuk tubuh lokal maupun pengetahuan ilmiah yang beroperasi dalam isolasi.
Manajemen Tradisional tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
Manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu
mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.Tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.

TEORI MANAJEMEN TRADISIONAL

Anggapan Dasar Teori Klasik

Pandangan teori klasik mengenai organisasi berdasarkan asumsi sebagai berikut :
1. Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
2. Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan
partisipannya.
3. Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan
pribadi terhalang oleh
norma-norma rasionalitas.
4. Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.
5. Koordinasi dan control paling baik melalui praktek otoritas dan aturan-aturan yang
tidak bersifat pribadi.
6. Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat dilaksanakan.
7. Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak tepat.

Tidak ada komentar: