Kamis, 20 Januari 2011

manajemen persediaan dalam proses e-procurentment

DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS MANAJEMEN UMUM
MANAJEMEN INFORMATIKA























OLEH :
NAMA ; VICTOR MARTAHI SIHOMBING
NPM ;38110368
KELAS ;1DB09

UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita kehadirat Tuhan yang maha kuasa, ats berkatnyav dan ridhonya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Untuk itu saya berterimakasih kepada pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini, terutama:
1.ibu dosn pembimbing selaku dosen manajemen umum(softskill)
2.kepada kedua orang tua yaqng mendukung pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa di dalam penulisan makalah ini, masih ada beberapa kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran, untuk mewujudkan kebenaran makalah in.semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak.
Terimakasih.


Assalamualaikum wr.wb.
Depok,18 januari 2011

(penulis).











BAB 1
PENDAHULUAN

E-Pprocurement sebenarnya merupakan kegiatan penyelenggaraan untuk
pembelian barang atau jasa melalui media elektronik (informasi dan
komunikasi) yang berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi
(internet), seperti Electronic Data Interchange (EDI) dan Enterprise
Resource Planning (ERP). Pembelian barang atau jasa disini mempunyai
pengertian adanya transaksi antara buyers dan sellers, sehingga diperlukan
adanya beberapa transaksi data yaitu adanya identitas, kesepakatan,
pertukaran dokumen, dan validasi sehingga tersedia informasi penting untuk
analisa strategi yang menguntungkan.
Dalam makalah ini, penuli akan mencoba menjelaskan lebih jauh lagi tentang manajemen persediaan dalam proses e-procurentment.












BAB 2
MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN COST SAVING
E-PROCUREMENT
E-Procurement sebenernya merupakan suatu konsep yang paling mudah untuk dijalankan
dan dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi perusahaan. e-Procurement
adalah salah satu pengembangan e-commerce yang mulai berkembang pada akhir abad-
20 ini dan tanpa ragu lagi akan terus berkembang dengan pesat pada permulaan abad-21 ini

e-Procurement ternyata dapat mengurangi biaya dalam berbagai bidang, baik langsung maupun
tidak langsung. Beberapa perusahaan berpendapat bahwa kenaikan ROI untuk e-
Procurement hanyalah ilusi belaka seperti halnya aplikasi pembelian lain, tidak terwujud
dan terlalu dilebih – lebihkan. Sebetulnya pembuktiannya apakah ROI naik atau tidak
mudah saja. Apabila biaya berkurang, maka ROI tentu naik, karena dengan berkurangnya
biaya, keuntungan akan bertambah, karena keuntungan adalah penjualan dikurangi
dengan biaya. ROI adalah salah satu alat dalam manajemen keuangan perusahaan untuk
menentukan baik tidaknya kinerja perusahaan yang merupakan alat pembantu manajemen
dan pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan tersebut. ROI adalah rasio antara
keuntungan dan jumlah investasi perusahaan, baik dengan modal sendiri maupun modal
pinjaman. ROI juga merupakan salah satu alat untuk menentukan apakah suatu proyek atau
investasi baru itu secara ekonomis layak dilakukan atau tidak. Umumnya apabila ROI ini
dibawah tingkat bunga deposito, maka suatu proyek tidaklah layak secara ekonomis,
karena secara rasional dapat dikatakan bahwa lebih baik uang yang ada didepositokan,
tanpa risiko apapun, daripada ditanamkan dalam proyek tersebut, yang masih harus
menanggung risiko tertentu. ROI adalah rasio antara keuntungan (profit, return) dan
investasi (investment). Dari segi keuntungan adalah penjualan dikurangi dengan biaya,
sehingga apabila biaya makin besar, keuntungan makin kecil dan sebaliknya apabila
besar dan biaya makin kecil maka ROI akan makin lebih besar lagi. Untuk investasi,
investasi ialah jumlah antara modal pemegang saham dan modal pinjaman yang
digunakan untuk menjalankan perusahaan. Makin kecil modal yang digunakan untuk
memperoleh keuntungan yang sama, makin besar ROI.


Beberapa keuntungan pada umumnya yang dialami oleh perusahaan yang telah
menggunakan metode pembelian secara elektronik (e-Procurement) adalah :

1. Pengurangan harga pembelian barang (5%-20%)

• Lebih banyak sumber pasokan yang dapat diakses.

• Pemasok baru lebih gampang diperoleh.

• Dengan demikian, mendapatkan harga yang lebih kompetitif.

• Meluaskan jangkauan geografis.

2. Pengurangan waktu proses pembelian (25%-30%)

• Mempercepat mencari sumber pembelian.

• Mempercepat waktu permintaan penawaran.

• Mempercepat waktu pengiriman penawaran.

• Mempercepat waktu evaluasi penawaran.

• Mempercepat waktu pengeluaran pesanan.

• Mempercepat waktu penindak lanjutan.

• Mempermudah pelacakan pesanan.

3. Pengurangan waktu proses penagihan dan pembayaran.

• Akibatnya adalah berpotensi mendapatkan tambahan potongan harga.

• Mengurangi kesalahan atau ketidak cocokan antara surat pesanan, dokumen penerimaan dan
tagihan.
4. Pengurangan biaya administrasi.

• Mengurangi/menghilangkan pekerjaan manual dan pekerjaan kertas.

• Meningkatkan produktivitas pembeli.

5. Peningkatan kemampuan untuk menciptakan/mengelola basis pasokan secara optimal.

• Memperbaiki data pasar.

• Memperkecil pengaruh pemuncakan kebutuhan.

6. Memperlancar komunikasi pembeli-penjual.

• Lebih cepat dan akurat.

• Persoalan yang mungkin timbul dapat cepat dideteksi dan diatasi.

7. Menunjang pelaksanaan pembelian tepat waktu (just-in-time purchasing)

• Komunikasi kebutuhan harian.

• Komunikasi pengiriman harian.

• Meminimalkan persediaan.

8. Menunjang pelaksanaan manajemen rantai pasokan (supply chain management)

• Komunikasi informasi antar mata rantai secara transparan, waktu nyata.

• Komunikasi pengapalan, tagihan, pembayaran secara sinkron dan otomatis.

9. Menunjang pelaksanaan kemitraan pembeli-penjual.

• Menunjang transparansi antara mitra.


Oleh karena e-Procurement dapat memperkecil biaya melalui berbagai cara misalnya
harga pembelian, biaya administrasi, biaya penyimpanan dan biaya lainnya, maka e-
Procurement mampu meningkatkan ROI perusahaan. Dengan keuntungan-keuntungan
yang diperoleh dari e-Procurement, maka cara perhitungan usaha yang biasanya
dilakukan perusahaan yaitu dengan ROE (return on equity) dan ROI (return on
investment), akan mampu ditingkatkan secara signifikan. Pengurangan biaya langsung
diperoleh dari harga pembelian barang atau jasa dan dari biaya proses pembelian.
Sedangkan pengurangan biaya tidak langsung diperoleh dari percepatan dalam proses
pembelian dan dari pengurangan persediaan barang.



Dengan demikian, sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa e-Procurement memberikan
keuntungan berikut ini.

1. e-Procurement menawarkan kesempatan seluas-luasnya untuk perbaikan dalam biaya dan
produktivitas,

2. e-Procurement adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menyempurnakan manajemen
dalam proses langsung, maupun tidak langsung dalam pencarian sumber pembelian,

3. Strategi e-Procurement yang efektif akan merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan
daya saing di waktu yang akan datang.
















BAB 3
KESIMPULAN
Setelah penulisan makalah ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa betapa pentingnya
manajemen persediaan dalam proses e-procurentment dalam sebuah perusahaan.
Karena banyaknya keuntungan yang di dapat dari proses tersebut, tidak sedikit prusahaan yang
menggunakan proses tersebut.
Sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dengan peruahaan yang lain.

Tidak ada komentar: